REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ramalan ekonomi Cina akan melampaui Amerika Serikat (AS) dari sisi produk domestik bruto (PDB) tampaknya segera terwujud. Jika pada 2005 PDB Cina hanya 43,1 persen dari total PDB Amerika, maka pada 2011 naik dua kali lipat menjadi 86,9 persen.
Bank Dunia dan International Comparison Program (ICP) telah merilis kinerja ekonomi (PDB) hampir 200 negara berdasarkan paritas daya beli (PPP) pada 2011. Menurut Bank Dunia, PDB Cina mencapai 13,5 triliun dolar AS pada 2011, sementara PDB Amerika 15,5 triliun.
Lompatan kinerja ekonomi Cina, kata Bank Dunia, terjadi seiring dengan semakin besarnya kontribusi negara-negara yang baru tumbuh. "Saat ini ekonomi Cina masih berada di posisi kedua, di bawah Amerika," demikian penjelasan Bank Dunia terkait hasil riset ini seperti dikutip dari situsnya, Ahad (4/5).
Cina mencatat pertumbuhan ekonomi fantastis dalam satu dekade terakhir ini sebelum terkena dampak krisis keuangan di AS dan Eropa. Jika pada tahun ini dan dua tahun ke depan pertumbuhan Cina kembali di atas 9 persen, dapat diperkirakan pada 2016 PDB negeri tirai bambu itu telah melampaui AS.
Meski secara PDB berdasarkan paritas daya beli Cina masih lebih tinggi, namun Bank Dunia mencatat pendapatan per kapitanya masih jauh di bawah AS. Saat ini, pendapatan per kapita Cina 10 ribu dolar AS per tahun, sementara AS sebesar 49,8 ribu dolar AS.
Sejumlah lembaga internasional memprediksi ekonomi Cina akan melampaui AS pada 2020. Ada juga yang menyebut pada 2025 dan 2030. Organisasi Pembangunan dan Kerja Sama Ekonomi (OECD) malah lebih berani dengan meramalkan pada 2016 saja ekonomi Cina sudah melewati AS.