REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Sejumlah distrik di Madinah mengalami kelangkaan air akibat sopir truk air mogok sejak Selasa pekan lalu.
Seperti dilansir Arab News, Ahad (4/5), para sopir bekerja untuk perusahaan yang dikontrak oleh Direktorat Air untuk memasok air dari stasiun di Azizah, Quba dan Airport Road.
Aksi mogok kerja dilakukan karena gaji mereka belum dibayar selama empat bulan.
Distrik di bagian barat menjadi wilayah terdampak mogok kerja terparah. Karena harga air yang tinggi hingga 450 riyal Saudi per truk, banyak warga terpaksa menggunakan air payau.
Seorang warga Muhammad Ramadan mengatakan ia harus puas dengan air payau karena antrean warga di stasiun air sulit ditembus.
Para sopir mengatakan mereka berhenti bekerja dua hari lalu karena pembayaran gaji yang tidak menentu. Beberapa warga menuntut agar pejabat Direktorat Air menemukan solusi cepat untuk masalah ini dan mengambil langkah-langkah menghindari terulangnya krisis.
Madinah mengalami kekurangan pasokan air pada awal musim panas setiap tahun. Direktorat Air mencoba mengatasi masalah tersebut dan berusaha memasok air ke semua distrik melalui jaringannya.