REPUBLIKA.CO.ID, ODESSA -- Ratusan aktivis pendukung Rusia telah menyerang kantor polisi di Odessa. Mereka mendesak agar gerbang kantor polisi tersebut dibuka serta memecahkan kaca jendela.
Massa pro-Rusia ini menuntut dibebaskannya sejumlah orang yang ditahan selama tragedi bentrokan berdarah pada Jumat lalu. Ratusan orang pun tampak mengelilingi gedung tersebut.
Menurut laporan Aljazirah, sekitar 70 tahanan kemudian dibebaskan oleh polisi dan lainnya masih ditahan. Sebelum serangan itu dilakukan, mereka telah mengganti bendera Ukraina di kantor polisi dengan bendera di kota tersebut.
Serangan tersebut dilancarkan beberapa jam setelah Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk mengumumkan bahwa kepala kepolisian di Odessa telah dipecat atas lambannya penanganan dalam tragedi beberapa hari yang lalu. Pernyataan ini disampaikan setelah presiden sementara Ukraina menyatakan dua hari berkabung.
Lanjutnya, penyelidikan atas insiden kemarin pun masih dilakukan. Setidaknya 42 orang telah tewas dalam bentrokan antara massa pendukung Rusia dan massa pendukung Ukraina di Odessa pada Jumat lalu. Baik Kremlin maupun Ukraina pun saling melemparkan tanggung jawab atas peristiwa itu.