Senin 05 May 2014 15:27 WIB

Pengusaha Garis Keras Terpilih Jadi PM Libya

Ahmed Miitig
Foto: BBC
Ahmed Miitig

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Ahmed Miitig, seorang pengusaha yang didukung kelompok garis keras, terpilih sebagai perdana menteri baru Libya, Minggu, setelah menang dalam pemungutan suara di parlemen. Demikian kata seorang pejabat.

Setelah sidang ricuh Kongres Umum Nasional (GNC), Miitig semula dikabarkan memperoleh hanya 113 dari 120 suara yang dibutuhkan sesuai dengan konstitusi dalam pemungutan suara itu.

Namun pejabat GNC, Salah al-Makhzoum, mengatakan kemudian bahwa Miitig kenyataannya memperoleh 121 suara di parlemen sementara beranggotakan 185 orang. Dia mengalahkan saingannya, Omar al-Hassi, yang merupakan seorang guru besar perguruan tinggi.

Sidang itu merupakan yang kedua dalam sepekan yang dilakukan GNC, badan politik tertinggi Libya, untuk memutuskan antara kedua calon itu. Sebelumnya ada tujuh calon dalam pemilihan tersebut.

Parlemen berkumpul Selasa lalu ketika Miitig memperoleh 67 suara pada babak pertama, yang disusul oleh Hassi dengan 34 suara.

Babak kedua pemungutan suara terganggu oleh orang-orang bersenjata yang menyerbu gedung parlemen, memberondongkan tembakan dan memaksa wakil rakyat mengosongkan bangunan itu.

GNC berusaha memilih seorang perdana menteri untuk mengatasi pelanggaran hukum yang meningkat di negara Afrika Utara itu.

Parlemen menggulingkan PM Ali Zeidan pada Maret karena kegagalannya mengendalikan kekerasan yang meningkat sejak pemberontakan 2011 yang menggulingkan dan menewaskan Muammar Gaddafi.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement