Selasa 06 May 2014 16:16 WIB

Seorang Penyelam Tewas Saat Cari Korban Sewol

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Mansyur Faqih
Penyelam mencoba mencari korban kapal feri Sewol yang tenggelam.
Foto: Reuters/South Korean Navy/Yonhap
Penyelam mencoba mencari korban kapal feri Sewol yang tenggelam.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Seorang penyelam hilang kesadaran dan meninggal dunia saat melakukan operasi pencarian korban kapal feri Sewol.

Selasa (6/5), Radio Australia melaporkan, juru bicara tim penyelamat pemerintah Ko Myung-seok mengatakan penyelam tersebut hilang kontak radio lima menit setelah mencoba memperbaiki tali pemandu di dek kelima kapal. 

Saat dibawa ke permukaan oleh rekannya, dia tidak mampu bernapas sendiri. Konfirmasi kematiannya diperoleh setelah berada di rumah sakit.

Penyelam tersebut bekerja di Undine Marine Industries. Yaitu sebuah perusahaan yang disewa untuk memimpin operasi penyelamatan.

Kapal feri Sewol tenggelam sekitar 20 kilometer di barat daya pantai Korea Selatan pada 16 April. Saat itu kapal mengangkut 476 penumpang dan awak kapal.

Sebanyak 339 di antaranya adalah pelajar sekolah menengah yang akan berwisata ke pulau Jeju.  Hanya 174 orang yang berhasil diselamatkan. Jumlah korban tewas 263 orang dan 39 lainnya dinyatakan hilang.

Di tengah kegeraman mengenai penanganan pemerintah atas tragedi tersebut, Presiden Korea Selatan Park Geun-hye menyuarakan kritiknya. Park mengritik peran operator feri dan pejabat pemerintah.

"Aturan keamanan tidak dijalankan seperti seharusnya. Perbuatan yang mentoleransi tindakan tidak benar itu berakibat pada kematian," ujarnya, Selasa.

Dia berjanji akan mengubah kebijakan dasar nasional dan sistem untuk meningkatkan keselamatan dan membersihkan malpraktik. Tindakan itu diperlukan untuk memastikan bisnis dan pejabat pemerintah memenuhi syarat.

Untuk kedua kalinya, Park mengunjungi keluarga korban di pelabuhan Paengmok di Jindo Ahad pekan lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement