REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Permintaan akan pembantu rumah tangga di Arab Saudi terus meningkat seiring dekatnya bulan Ramadhan. Sulitnya mendapatkan pembantu rumah tangga mendorong adanya kegiatan ilegal.
Di Nairiyah, penyelendupan pembantu rumah tangga tanpa jalur resmi marak terjadi. Data yang dihimpun kantor gubernur Nairiyah menuebnutkan pembantu rumah tangga ilegal meningkat. Sebagian besar berasal dari Ethiopia.
Seperti dilansir arabnews.com, Selasa (6/5), para pembantu ilegal ini mau diimingi tempat tinggal dan upah harian. Fenomena ini menjadi kesempatan pasar tenaga kerja ilegal untuk meraup keuntungan.
Malfi Suleiman , seorang warga Nairiyah, mengatakan pembantunya menghilang seminggu yang lalu , bersama dengan pembantu lain yang bekerja di rumah seorang kerabat.
"Dia melarikan diri setahun yang lalu , namun polisi berhasil mendapatkannya kembali , " katanya .
"Ketika saya mulai menyelesaikan prosedur deportasi , dia menangis dan memohon saya untuk memungkinkan dia untuk tinggal," tambah dia.
Suleiman mengungkap sebelumnya pembantunya itu sudah bekerja di rumah kerabatnya selama dua tahun. Lalu ia melarikan diri dan sempat ditemukan. Namun, menghilang lagi.
Beberapa warga mengusulkan memberlakukan denda pada mereka yang melanggar perjanjian kerja. Izin dan dokumen perjalanan juga tidak boleh diberikan sampai tindakan pidana yang dikenakan.