REPUBLIKA.CO.ID, ALQUDS -- Sebanyak 40 radikalis Zionis, Selasa (6/5) pagi waktu setempat, menyerbu pelataran Al Aqsha di tengah ketegangan antara militer Israel dengan warga Palestina, menyusul pemblokiran Al Aqsha bagi jama’ah shalat.

Sebelumnya, tentara Zionis menghalangi warga kaum muslimin yang berusia kurang dari 50 tahun memasuki masjid. Termasuk para pelajar putra maupun putrinya.

Menurut pantauan di lapangan di sana, terdapat sejumlah warga yang berada di dalam masjid. Tiba-tiba kepolisian Zionis menutup semua pintu masuk, kecuali tiga pintu yang dijaga ketat kepolisian dengan pengawasan super katat.

Sementara itu, para wanita Palestina telah berkumpul di gerbang Hittah. Mereka mengecam penutupan pintu tersebut.

Kepolisian Zionis memang sudah menutup pintu ini sejak malam menyusul seruan dari kelompok Haikal (Kuil Mimpi) ekstrimis Zionis untuk menyerbu Masjid Al-Aqsha pada selasa ini.

Seruan tersebut bertepatan dengan peringatan hari pembebasan yahudi untuk menggelar ritual keagamaan di dalam pelataran Al Aqsha. ''Mereka juga mengibarkan bendera Zionis dalam perayaan ini,'' sebut laporan situs Pusat Informasi Palestina.

Ikuti Whatsapp Channel Republika