REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Rusia mengesampingkan pembicaraan baru di Jenewa untuk meredakan krisis di Ukraina. Pihaknya pun membuat persyaratan akan bergabung dalam pembicaraan asalkan oposisi pendukung Rusia ikut terlibat.
BBC melaporkan Sergei Lavrov mengatakan penyelenggaraan pembicaraan internasional terkait Ukraina ini tidak akan berkembang dan hanya berputar-putar saja. Justru, lanjutnya, pemerintah Kiev dan negara Barat yang harus melaksanakan perjanjian di Jenewa bulan lalu.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa Moskow melaksanakan kesepakatan yang disetujui oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, Ukraina, dan Rusia pada April lalu.
Pernyataannya ini disampaikan setelah pertemuan Dewan Eropa untuk mendukung rencana pemilu Ukraina pada 25 Mei. Namun, Lavrov menyebutkan penyelenggaraan pemilu tersebut berbeda karena pasukan militernya tengah dikerahkan dalam operasi anti-teror.
"Penyelenggaraan pemilu dilaksanakan ketika pasukan militer dikerahkan melawan penduduknya bukanlah hal yang lazim. Ini bukan Afghanistan," kata Lavrov.