REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Israel berencana menahan para ekstremis Yahudi yang melakukan hasutan atau penyerangan anti-Arab. Menurut petinggi negara, kelompok ekstremis itu akan ditahan tanpa pengadilan.
Israel berencana melakukan tindakan tersebut di tengah kritik atas ketidakmampuan pemerintah menjaga warga keturunan Arab. Dikutip dari Aljazeera, Kamis (8/5), Menteri Keamanan Dalam Negeri, Yitzhak Aharonovitch menyatakan kepada Army Radio, pemerintah berniat menggunakan penahanan administratif. Khususnya kepada kelompok yang melakukan price tag.
Price tag adalah eufimisme kelompok ekstrem yang membenci warga Palestina. Mereka mencoret atau merusak serta menulis 'price tag' kepada properti milik warga Palestina atau Israel keturunan Arab.
Sebelumnya polisi Israel mengonfirmasi, kegiatan vandalisme terjadi di wilayah Israel Utara. Para ekstremis membuat grafiti rasis yang bertuliskan "Kematian Bagi Orang Arab".
Penahanan administratif akan memungkinkan para tersangka ditahan tanpa pengadilan selama enam bulan. Perintah tersebut bisa diperpanjang tanpa batas atas dasar keputusan pengadilan.