Kamis 08 May 2014 12:38 WIB

Pemimpin Islam Kutuk Aksi Penculikan Boko Haram

Rep: Elba Damhuri/ Red: A.Syalaby Ichsan
Kelompok yang diduga menamakan dirinya Boko Haram
Foto: VOA
Kelompok yang diduga menamakan dirinya Boko Haram

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kontroversi aksi kelompok milisi Boko Haram terus menuai kecaman dari berbagai kalangan. Menteri Agama Mesir Mohammed Mokhtar Gomaa menyayangkan tindakan kelompok garis keras di Nigeria itu yang mengatasnamakan agama Islam.

"Padahal, aksi-aksi oleh Boko Haram murni terorisme, dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan Islam terutama dalam hal penculikan ratusan siswa perempuan dari asrama mereka," kata Gomaa seperti dikutip Alarabiya, Kamis (8/5).

Pemerintah Mesir menegaskan tidak setuju atas aksi Boko Haram dan mendesak mereka membebaskan para siswa itu. Agama Islam, kata Gomaa, mengajarkan cinta dan kasih sayang, melindungi anak-anak dan perempuan, sehingga aksi Boko Haram bertentangan dengan nilai-nilai dasar itu.

Ulama dari Al-Azhar, Kairo, Sheik Ahmed el-Tayeb, berpendapat, penculikan oleh Boko Haram itu benar-benar bertentangan dengan ajaran Islam. "Tindakan mereka juga melanggar prinsip-prinsip toleransi yang dijunjung tinggi Islam," kata Ahmed.

Boko Haram menculik 276 anak sekolah pada tengah malam di asrama mereka. Semua anak sekolah ini adalah perempuan, baik beragama Islam maupun Kristen.

Boko Haram yang berarti "menolak pendidikan Barat" memang menentang keras anak-anak perempuan masuk sekolah. Mereka kerap menyerang sekolah-sekolah dan melukai guru dan muridnya.

Mereka mengancam menjadikan ke-276 siswa perempuan ini sebagai budak seks. Kelompok ini juga menegaskan ingin mendirikan negara Nigeria utara berdasarkan syariah.

sumber : Alarabiya/Aljazeera
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement