Kamis 08 May 2014 17:44 WIB

Jerman Lega Sikap Putin Melunak Soal Ukraina

Russia's President Vladimir Putin (file photo)
Foto: Reuters/Aleksey Nikolsky/Ria Novosti
Russia's President Vladimir Putin (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier menyambut "nada konstruktif" Vladimir Putin mengenai Ukraina, setelah presiden Rusia mengatakan kepada pemberontak agar menghentikan rencana pemungutan suara untuk kemerdekaan dan mengatakan pasukannya telah ditarik kembali dari perbatasan.

"Saya menyambut nada konstruktif yang Presiden Putin gunakan setelah pertemuannya dengan presiden OSCE Didier Burkhalter," kata Steinmeier dalam pernyataan seperti dilansir afp, Kamis (8/5).

Dia menyerukan "apa yang dibahas di Moskow" hendaknya segera dilaksanakan. "Situasi saat ini kritis, namun masih ada kemungkinan bahwa kita dapat menghindari eskalasi terbaru dalam kekerasan dan total kehilangan kontrol di Ukraina timur dengan cara diplomatik," katanya.

Pemberontak pro-Rusia di Ukraina akan memutuskan apakah akan setuju untuk menunda referendum kemerdekaan yang direncanakan pada Ahad.

Presiden Rusia Vladimir sebelumnya telah membahas dengan Perdana Menteri Italia Matteo Renzi mengenai situasi di Ukraina dalam percakapan telepon, dan menandaskan perlunya semua pihak untuk menghormati kesepakatan Jenewa.

"Kedua pemimpin telah bertukar pandangan tentang situasi di Ukraina dan menekankan, khususnya, perlunya bagi semua pihak untuk menghormati komitmen Jenewa 17 April," kata layanan pers Kremlin.

Pada 17 April di Jenewa, para diplomat dari Rusia, Amerika Serikat, Eropa dan Ukraina menyepakati sejumlah langkah yang ditujukan untuk meredakan ketegangan-ketegangan di negara yang dilanda krisis itu, termasuk perlucutan senjata kelompok militan yang tidak teratur dan dialog tentang konstitusi reformasi.

Pekan lalu, pejabat Presiden Ukraina Oleksander Turchinov memerintahkan pasukan keamanan untuk melanjutkan operasi khusus di negara bagian timur untuk menindak protes pro-federalisasi.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa meskipun perjanjian Jenewa menyerukan berakhirnya kekerasan dan penolakan total terhadap ekstrimisme, namun gerakan Sektor Kanan terus menggelar provokasi di Ukraina, termasuk menargetkan warga Ukraina

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement