Jumat 09 May 2014 22:52 WIB

Demonstran Thailand Tuntut Pemerintah Diganti

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Fernan Rahadi
Aksi demonstrasi di Bangkok, Thailand.
Foto: ROL/Kingkin Jiwanggo
Aksi demonstrasi di Bangkok, Thailand.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Ribuan pengunjuk rasa melakukan demonstrasi di ibu kota Thailand menuntut agar pemerintahan segera diganti. Aksi demonstrasi ini dilakukan menyusul penggulingan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra.

Partai Yingluck, Puea Thai masih menjalankan pemerintahan sementara dan akan menyelenggarakan pemilu pada 20 Juli. Namun, para demonstran menuntut pemerintahan mengundurkan diri dan menunda pemilu serta melakukan reformasi mengakhiri pengaruh Thaksin Shinawatra, kakak Yingluck.

Dilansir dari Aljazirah, para pengunjuk rasa berjanji akan mengepung stasiun televisi, gedung pemerintahan, serta kantor polisi di Bangkok jika sisa-sisa Partai Yingluck, Partai Pheu Thai tidak dipindahkan dalam waktu tiga hari.

Sementara itu, Suthep Thaugsuban, pemimpin demonstrasi dari Partai oposisi Demokrat, mendesak pengunjuk rasa untuk berdemonstrasi di luar parlemen, kantor perdana menteri, dan lima stasiun televisi agar tidak digunakan oleh pemerintah.

“Kami akan merebut kembali kekuatan kedaulatan kami dan membentuk pemerintahan rakyat dan dewan legislatif rakyat,” kata Suthep. “Kami akan membersihkan semua sisa-sisa rezim Thaksin di negeri ini,” tambahnya.

Para demonstran yang berunjuk rasa pun juga mengibarkan bendera Thailand. Beberapa dari mereka membawa foto Thaksin dan Yingluck. Sedangkan yang lain memegang banner yang bertuliskan ‘Cinta Thailand, hapuskan rezim Thaksin.’

“Yingluck, boneka Thaksin, telah jatuh tapi upaya kita belum selesai,” kata Pornprasert Chernalom (39) yang memiliki bisnis kecil di provinsi Samut Sakhon, Bangkok barat.  “Kabinet Thaksin yang tak sah masih memegang kekuasaan. Langkah kita selanjutnya adalah kembali memberikan kekuasaan kepada rakyat,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement