Sabtu 10 May 2014 12:09 WIB

Sekjen ASEAN Optimistis Myanmar Mampu Pimpin ASEAN

Komunitas ASEAN
Foto: [ist]
Komunitas ASEAN

REPUBLIKA.CO.ID, NAY PYI TAW -- Sekretaris Jenderal ASEAN Le Luong Minh secara khusus menyampaikan optimismenya atas kemampuan Myanmar untuk memimpin negara-negara Asia Tenggara, terutama di saat-saat kritis menjelang tenggat waktu pencapaian Komunitas ASEAN 2015.

"Kepemimpinan Myanmar muncul di tengah-tengah perubahan berlanjut negara itu menuju negara demokrasi dan proses reformasi yang memperoleh dukungan kuat dari negara-negara anggota ASEAN dan komunitas internasional secara umum," kata Minh dalam pernyataan resminya di sela-sela pertemuan puncak ASEAN di Myanmar, Sabtu (10/5).

"ASEAN berkomitmen untuk memberikan seluruh bantuan dan kerja sama yang diperlukan untuk memastikan kesuksesan kepemimpinan Myanmar. Kesuksesan Myanmar adalah kesuksesan ASEAN," katanya.

Sebagai pemimpin ASEAN tahun ini, Presiden Myanmar Thein Sein akan memimpin jalannya pertemuan di tingkat para pemimpin ASEAN termasuk pertemuan para pemimpin ASEAN dengan Dewan Inter-Parlemen ASEAN, masyarakat sipil dan para generasi muda ASEAN.

Pertemuan puncak ke-24 ASEAN terutama akan membahas kesiapan negara-negara anggota ASEAN menuju Komunitas ASEAN 2015.

Pertemuan puncak di Myanmar yang mengusung tema "Moving Forward in Unity to a Peaceful and Prosperous Community" akan melanjutkan hasil dari pertemuan puncak di Brunei pada 2013 dimana para pemimpin ASEAN menekankan keperluan untuk menyusun visi ASEAN pasca2015.

"Kondisi geografi telah menempatkan ASEAN dalam posisi unik yang menjembatani antara kekuatan-kekuatan besar Asia dan ASEAN akan terus mempertahankan posisinya sebagai pusat arsitektur kawasan," kata Minh.

Menurut dia, Komunitas ASEAN akan memperkuat posisi tersebut untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan, terutama dengan makin sempitnya kesenjangan pembangunan antar negara anggotanya.

ASEAN yang dibentuk pada 1967 beranggotakan sepuluh negara ASEAN yaitu Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam telah berupaya untuk memenuhi tenggat waktu pelaksanaan peta jalan menuju Komunitas ASEAN 2015, yang salah satunya menciptakan pasar tunggal ASEAN pada akhir 2015.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan menghadiri Pertemuan Puncak ke-24 di Myanmar pada 10-11 Mei, yang akan menjadi pertemuan ASEAN terakhir yang dihadirinya tahun ini mengingat pertemuan selanjutnya akan diselenggarakan pada November 2014 atau setelah pemilihan umum presiden di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement