REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID -- Dua ahli robotik dunia, Ronald Arkin dari Georgia Institute of Technology dan Ketua Komite Internasional Pengendalian Robot Noel Sharkey akan mendiskusikan keampuhan dan perlunya robot pembunuh.
Pertemuan tersebut akan dilakukan saat Konvensi PBB pada Senjata Konvensional Tertentu (CCW). Laporan hasil diskusi akan dipresentasikan dalam pertemuan CCW November mendatang.
Pembahasan mengenai robot pembunuh atau sistem senjata otonom mematikan baru pertama kalinya dibicarakan dalam forum CCW.
Robot pembunuh adalah senjata otomatis yang berfungsi penuh memilih dan mengunci sasaran tanpa campur tangan manusia. Saat belum ada manusia yang menciptakan robot pembunuh, namun kemajuan teknologi bukan tidak mungkin mampu mewujudkan hal itu.
Robot pendukung mampu mengatasi masalah yang timbul saat prajurit diterjunkan dalam medan perang. Sedangkan pihak yang menentang mengatakan robot pembunuh merupakan ancama terhadap kemanusiaan dan senjata otomatis apapun harus dilarang.
"Sistem senjata otomatis tidak menjamin bisa sesuai dengan hukum internasional. Bangsa-bangsa tidak membicarakan hal yang berpotensi besar terhadap kemanusiaan," ujar Sharkey kepada BBC, Sabtu (10/5).
Sedangkan Arkin berpendapat robot pembunuh mampu mengurangi korban perang dengan signifikan. Ia mendukung adanya moratorium, tapi saat ini ia tidak mendukung pelarangan terhadap robot pembunuh.