Ahad 11 May 2014 02:31 WIB

Mulai Diterapkan Gencatan Senjata di Sudan Selatan

Rep: dessy saputri/ Red: Taufik Rachman
Tentara Sudan Selatan
Foto: Jerome Delay/AP
Tentara Sudan Selatan

REPUBLIKA.CO.ID,ADDIS ABABA -- Kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri konflik yang terjadi selama lima bulan di Sudan Selatan mulai dilaksanakan. Konflik ini telah menyebabkan sekitar 1,5 juta warganya mengungsi.

Dilansir dari BBC, Presiden Salva Kiir dan pemimpin pemberontak Riek Machar telah menandatangani kesepakatan pada Jumat kemarin. Menurut juru bicara kepresidenan, pasukan tetap akan mempertahankan diri jika diserang. Namun, lanjutnya, pemerintah berharap kesepakatan ini dapat berjalan dengan lancar.

Kesepakatan telah ditandatangani di Addis Ababa. Sebelumnya, pemimpin kedua belah pihak juga telah bertemu pada Desember lalu.

Selain itu, dalam perjanjian tersebut juga disepakati pembentukan pemerintah transisi menjelang penyusunan konstitusi baru dan pemilu. Namun, masih belum jelas bagaimana pemerintahan akan dibentuk.

"Kami berharap semuanya berjalan dengan lancar karena para petinggi telah menandatangani dokumen. Disisi lain, para pemberontak seharusnya menepati janji mereka," kata Juru bicara Kiir, Ateny Wek Ateny.

Ia juga membantah konflik telah meluas menjadi konflik antar suku Dina dan suku Nuer. Sebelumnya, PBB telah menyalahkan kedua belah pihak atas kriminalitas terhadap kemanusian, termasuk pembunuhan massal dan pemerkosaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement