REPUBLIKA.CO.ID, NAY PYI TAW -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggarisbawahi pentingnya membentuk Komunitas Politik dan Keamanan ASEAN guna menangani ancaman-ancaman keamanan kawasan pada masa depan.
Hal itu disampaikan Presiden Yudhoyono dalam Sidang Pleno Pertemuan Puncak ke-24 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Nay Pyi Taw, Myanmar, Ahad (11/5).
"Komunitas Politik dan Keamanan ASEAN akan meningkatkan kapasitas bersama untuk menjawab tantangan-tantangan keamanan. Kita (ASEAN) akan mampu menghasilkan sikap bersama untuk menjaga perdamaian serta menjawab tantangan keamanan dan politik selaras dengan hukum internasional tanpa penggunaan aksi militer," kata Presiden.
Menurut Presiden, melalui Komunitas Politik dan Keamanan ASEAN potensi konflik Laut Cina Selatan dapat diselesaikan dengan lebih baik.
ASEAN, kata dia, juga dapat berkontribusi positif dalam penyelesaian tantangan keamanan yang lain, misalnya sengketa kawasan di Asia Timur yang melibatkan Tiongkok dan Jepang serta dua Korea.
"Melalui kerja sama ASEAN, kita telah mampu mewujudkan kawasan yang damai dan stabil. Dalam sepuluh tahun terakhir kita telah mampu mendorong perubahan ASEAN dari sebuah asosiasi menjadi komunitas," katanya.
Ia menyebut hal itu sebagai sebuah langkah bersejarah, mengingat Komunitas ASEAN akan menjadi sebuah komunitas dengan satu visi dan satu identitas.
ASEAN diagendakan untuk mewujudkan Komunitas ASEAN pada tahun 2015 yang terdiri atas tiga pilar ASEAN, yaitu Komunitas Politik dan Keamanan, Komunitas Sosial Budaya, dan Komunitas Ekonomi.