REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Setidaknya 40 orang tewas dan 51 lainnya diselamatkan setelah sebuah perahu yang membawa pendatang-pendatang --sebagian besar warga Afrika sub-Sahara-- tenggelam di perairan Libya sebelah timur Tripoli, kata pemerintah Libya, Minggu.
Perahu itu tampaknya mengalami kesulitan sekitar 60 kilometer sebelah timur Tripoli, kata Rami Kaal, juru bicara kementerian dalam negeri Libya.
Perairan di perbatasan-perbatasan Libya dengan tetangga-tetangga sub-Saharanya yang dipenuhi kapal serta kedekatan jaraknya ke Italia dan Malta di Mediterania membuat negara di Afrika Utara itu kerap dijadikan rute transit bagi para pendatang yang berusaha mencapai Eropa.
Dengan penjaga pantai, pasukan angkatan laut dan angkatan bersenjata yang kurang memiliki peralatan yang memadai dan masih menjalani pelatihan, Libya menginginkan lebih banyak bantuan dari mitra-mitranya di Eropa untuk membendung arus pendatang ilegal yang berusaha menyeberang ke Eropa melalui Libya.
Pada Maret, angkatan laut Italia menyelamatkan lebih dari 4.000 pendatang dari perahu-perahu yang sarat muatan di laut Mediterania sebelah selatan Sisilia hanya dalam waktu empat hari.
Banyak pendatang yang membayar lebih dari 1.000 dolar AS (Rp11,5 juta) kepada kelompok-kelompok kriminal untuk dapat mengikuti perjalanan laut melalui Libya.
Pemerintah Libya sendiri terus bergulat untuk mengendalikan negaranya yang masih dipenuhi persenjataan dan pasukan-pasukan bekas pemberontak sejak peristiwa perang saudara yang berujung pada tergulingnya Muammar Gaddafi pada 2011.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
