REPUBLIKA.CO.ID, ACCRA -- Ratusan perempuan di Accra, Ahad (11/5), menggelar protes damai terhadap penculikan lebih dari 200 pelajar dari satu Sekolah Menengah Putri Pemerintah di Nigeria oleh Boko Haram.
Perempuan pemrotes tersebut berpawai melalui beberapa jalan utama di Ibu Kota Ghana itu dan berakhir di lingkungan Komisaris Tinggi Nigeria, tempat petisi yang ditandatangani oleh lebih dari 300 orang diserahkan.
Pemrotes membawa spanduk dengan bermacam tulisan dan meneriakkan slogan solidaritas untuk mengembalikan anak perempuan yang diculik tersebut.
Sebagian spanduk berisi tulisan "Kembalikan anak perempuan kami", "Bebaskan anak perempuan itu sekarang", "Kami menginginkan tindakan sekarang".
Eugene Techie Menson, Kepala Pejabat Pelaksana Yayan Pendidik Muda, yang membacakan petisi tersebut atas nama kelompok itu. Dia mengatakan ada keperluan untuk menghormati hak anak perempuan.
"Anak perempuan memiliki hak dasar untuk dididik dan menjadi anak perempuan. Anak perempuan memiliki hak yang tak bisa ditolak untuk menjadi anak perempuan," kata Menson.
''Petisi itu mendesak pemerintah Nigeria agar bertindak cepat,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Senin.
"Kami cuma wakil suara banyak warga Ghana dan rakyat lain di seluruh dunia yang percaya bahwa setiap detik yang berlalu tanpa kita menemukan anak perempuan kita adalah satu detik yang terasa lama,'' katanya.