REPUBLIKA.CO.ID, Nay Pyi Daw -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengikuti perkembangan situasi politik di Thailand setelah pelengseran PM Yingluck Shinawatra oleh Mahkamah Konstitusi (MK) setemat. Ia pun menegaskan Indonesia memiliki kepedulian dengan kondisi terakhir negara tersebut. Begitu pula dengan negara-negara ASEAN yang memiliki kepedulian yang sama.
"Meskipun kita tidak mencampuri urusan dalam negeri Thailand, tapi sebagai satu keluarga, sebagaimana semboyan ASEAN (yaitu) caring and sharing. Kita memang perhatian dan berbagi terhadap apa yang terjadi di negara-negara ASEAN," kata SBY, Senin (12/5).
Menurut Presiden SBY, ASEAN sudah menyerukan agar permasalahan yang terjadi di Thailand yaitu ketika terjadi benturan kekuatan pendukung pemerintahan dan oposisi, dapat diselesaikan secara damai, demokratis, berdasarkan konstitusi dan aturan hukum. Ia mengingatkan, jika situasi di Thailand memburuk, maka ekonomi akan terganggu.
"Terganggu satu saja ekonomi di ASEAN, apalagi Thailand salah satu ekonomi penting di ASEAN, maka akan tidak baik untuk yang lain," ujar SBY.