REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebanyak 16 personel militer pasukan Komando AS bergabung dalam operasi penyelamatan ratusan siswi Nigeria yang diculik oleh gerilyawan Boko Haram hampir satu bulan lalu.
Juru bicara Pentagon, Steve Warren, Senin (12/5), mengatakan 16 personel militer tersebut terdiri dari beberapa ahli dalam bidang komunikasi, logistik, urusan sipil, operasi dan intelijen. Mereka adalah bagian dari anggota tim antar-disiplin yang dipimpin oleh Departemen Luar Negeri di Kedutaan Besar AS di Ibu Kota Nigeria, Abuja.
"Peran mereka ialah menilai situasi, menyarankan dan membantu Pemerintah Nigeria dalam upaya mereka untuk menanggapi situasi krisis ini, dan menemukan perempuan belia yang diculik oleh Boko Haram," kata juru bicara itu.
Kebanyakan anggota kelompok tersebut adalah personel dan perwira staf dari Kantor Kerja Sama Keamanan di Kedutaan Besar AS, yang misinya ialah meningkatkan hubungan pertahanan bilateral jangka panjang antara Nigeria dan Amerika Serikat.
Pada 6 Mei, Presiden AS barack Obama mengatakan dalam acara NBC "Today" bahwa prioritas jangka pendek ialah menemukan para siswi korban penculikan.
Anggota kelompok Boko haram menculik lebih dari 200 anak perempuan dari Asrama Sekolah Menengah Pemerintah di Kota Kecil Chibok, beberapa ratus kilometer dari Abuja, pada malam 14 April.