Selasa 13 May 2014 15:41 WIB

Seberapa Jujur Ulasan Produk di Youtube?

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Ada cara baru untuk mengikuti tren fashion dan kecantikan. Yaitu dengan menyimak klip-klip di internet yang dibuat oleh 'orang biasa'. Maksudnya bukan bintang iklan, model, atau selebriti tentang produk kecantikan.  Tapi, sebenarnya banyak klip semacam itu yang disponsori perusahaan penghasil produk yang diulas.

Anak-anak muda yang membuat klip tersebut biasanya perempuan dan dijuluki 'vlogger', alias video blogger. Mereka berbicara di klip-klip itu tentang produk-produk yang baru mereka beli, tentang bagus-tidaknya produk tersebut.

Awalnya, mereka melakukan itu hanya sebagai hobi. Namun, kini banyak juga yang kini menjadikan kegiatan tersebut sebagai sumber penghasilan. Bahkan, industri klip ulasan ini nilainya sekarang jutaan dollar, dan berbagai perusahaan pun memanfaatkannya.

Para 'vlogger' dan juga blogger yang paling terkenal dibayar untuk memberi komentar bagus tentang merk-merk tertentu. Salah satu vlogger paling terkenal adalah Bethany Mota, yang berusia 18 tahun dan berasal dari Amerika. Hampir 6 juta pengguna internet mengikuti klip-klipnya, yang bertema kecantikan dan fashion. 

Ia mendapat sekitar 40 ribu dollar (Rp 430,8 juta) per bulan dari iklan-iklan yang diputar bersama videonya.

Banyak remaja di berbagai negara, termasuk Australia, yang mengikuti jejak Mota.

Britney Lee Saunders adalah salah satu blogger kecantikan paling populer di Australia. Hampir 80 ribu orang mengikuti saluran Youtube-nya.

Ia mengaku bahwa sebagian klipnya dibayar oleh perusahaan-perusahaan tertentu.

"Sebuah merk atau perusahaan biasanya akan menghubungi seorang tokoh Youtube, dan mereka akan berkata 'Hei, kita suka saluran kamu. Kita suka apa yang kamu lakukan. Apakah kamu ingin mengulas lipstik baru kami' atau produk lain, dan kemudian mereka akan bertanya 'Berapa tarifnya?' " terang Saunders,

"Saya pernah mempromosikan Colgate, dan mereka membayar saya 1.000 dollar untuk dua video. Saya buat satu untuk Herbal Essences, dan mereka bayar saya 1.000 dollar. Jadi menguntungkan sekali kalau anda dapat sisipan iklan yang tepat."

Menurut ahli psikologi konsumen Adam Ferrier, hampir mustahil membedakan antara pendapat murni dan yang berbayar.

Industri periklanan Australia di berbagai media kebanyakan diatur oleh industri itu sendiri.

Ada panduan periklanan di media sosial internet yang menyarankan bahwa bila ada konten yang disponsori, baik melalui pembayaran uang atau produk, maka  blogger yang membuat konten itu harus memberitahu bahwa konten itu disponsori, tapi tidak ada hukum tegas yang mengatur hal tersebut.

Video-video karya para 'vlogger' saat ini banyak dilihat penonton usia muda yang tidak tahu bahwa ada kepentingan komersil di balik sebagian video itu.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement