REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyampaikan ucapan selamat atas selesainya pemilu India yang dilakukan maraton, sejak April lalu. Dalam ucapan selamatnya itu, Obama juga berjanji menjalin kerja sama dengan pemerintahan New Delhi berikutnya.
Obama mengatakan, India telah mencatat sejarah dan memberikan contoh kepada dunia dalam penyelenggaraan pemilu demokratis terbesarnya. ''India telah menjadi contoh bagi dunia dalam menyelenggarakan pemilihan demokratis terbesar dalam sejarah, nilai-nilai kebersamaan, keberagaman, dan kebebasan,'' kata Obama dalam pernyataannya, seperti dikutip dari BBC News, Selasa (13/5).
''Kami menunggu terbentuknya formasi dari pemerintahan yang baru, setelah hasil pemilu diumumkan. Kami juga berharap dapat bekerja sama dengan pemerintahan India untuk menjadikan tahun-tahun mendatang begitu transformatif,'' ujarnya.
Pemilu terbesar dunia di India telah selesai kemarin, Senin (12/5). Sejumlah penghitungan dari pemungutan suara yang dilakukan sembilan tahap itu, menunjukkan bahwa pemimpin partai BJP Narendra Modi, diprediksi memenangkan pemilu.
Terkait hasil itu, Obama tak secara langsung menyebutkan nama Modi yang berada di bawah BJP, yang dipilih oleh lebih dari 500 juta suara.
Sebelumnya, AS selama bertahun-tahun telah menolak untuk berurusan dengan Modi sebab kegagalan yang dilakukannya. Dalam kerusuhan anti-Muslim di Gujarat 2002, Modi dinilai gagal dalam menanganinya. Sedikitnya, 1000 orang tewas setelah ia menjabat sebagai kepala menteri di sana.
Dikutip dari The Frontier Post, Selasa (13/5), pada Februari, Washington pun mengakhiri boikotnya atas Modi, saat duta besar AS untuk India kala itu, Nancy Powell, bertemu dengannya ketika mengawali pembicaraan tertutup. Di 2005, AS juga sempat menolak visa Modi di bawah hukum domestik yang melarang pejabat asing masuk.
Namun, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki menolak untuk membahas kasus visa Modi itu.
Adapun, empat dari lima hasil pemungutan suara yang dirilis India setelah surat suara yang terakhir, menunjukkan pemerintah baru India akan dipimpin Modi. Suara mayoritas pun memilih pemimpin oposisi itu. Tampaknya, Modi pun telah siap untuk mengambil alih.
Namun, sejumlah kalangan menilai, terpilihnya Modi nanti dikhawatirkan akan menimbulkan kekalahan yang memalukan untuk penguasa dari sayap kiri, partai Kongres.