REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Kantor Perwalian Australia Barat prihatin bahwa dua pertiga penduduk dewasa tidak memiliki surat wasiat yang sah. Kondisi ini berpotensi meninggalkan keluarga mereka dengan masalah serius ketika mereka meninggal.
Direktur Perwalian untuk pengembangan bisnis, Etta Palumbo, mengatakan sebuah survei yang dilakukan bulan lalu menunjukkan hanya 35 persen orang dewasa saat ini memiliki surat wasiat.
"Mungkin hampir setengah dari kita memiliki surat wasiat. Tapi ketika kita tanya orang-orang, bila mereka meninggal besok apakah mereka akan bahagia dengan harta kekayaan yang tertera di surat wasiat, mereka menjawab tidak," katanya, baru-baru ini.
Ia mengatakan, pihaknya juga menemukan hanya 19 persen keluarga dengan anak-anak kecil memiliki surat wasiat.
"Bila anda punya anak, anda ingin, katakan, bagaimana anak-anak ini dirawat bila anda meninggal," kata Palumbo.
Palumbo mengatakan banyak anak-anak muda tidak berpikir mereka membutuhkan surat wasiat karena mereka hanya memiliki sedikit aset, dan banyak orang percaya bila mereka meninggal harta mereka akan menjadi milik pasangan atau saudara terdekat mereka. Ia katakan kedua asumsi tersebut tidak benar.
"Bila anda lebih dari 18 tahun dan bekerja, umumnya anda akan punya dana pensiun yang bersamaan dengan kebijakan asuransi kematian," katanya.
Dikatakan, pihaknya menemukan banyak orang meninggal dengan ganti rugi kematian sekitar $200 ribu dan orang-orang tersebut meninggal tanpa surat wasiat. Mereka pikir mereka tidak memiliki sesuatu pun untuk diwarisi.
'Bila anda meninggal tanpa surat wasiat ini mungkin berarti pasangan anda mendapat $50 ribu yang pertama, dan kemudian sisanya dibagi di antara anggota keluarga yang lain. Orang-orang sudah tahu untuk menjual rumah mereka untuk membayar anggota keluarga yang lain pada kasus ini," jelasnya.
Kantor Perwalian memberi saran kepada warga untuk mengecek surat wasiat mereka secara rutin.
"Ada beberapa hal yang akan membuat surat wasiat anda batal dan tidak berguna, seperti menikah atau cerai," kata Etta Palumbo. "Bila anda membuat surat wasiat sebelum hal-hal tersebut terjadi, anda bisa meninggal tanpa surat wasiat."
Salah satu contoh rumitnya dampak surat wasiat ini, pada tahun 2006 pebalap mobil Australia, Peter Brock meninggal tiba-tiba pada usia 61, saat balapan Targa West di Perth ketika mobilnya menabrak pohon.
Ia meninggalkan seorang pacar, istri de facto yang telah berpisah setahun sebelumnya, dua anak dan anak tiri laki-laki yang ia anggap sebagai anak sendiri.
Ia punya tiga surat wasiat, termasuk dua yang sudah disusun olehnya menggunakan kotak surat wasiat.
Perselisihan pengadilan selanjutnya antara keluarganya atas harta kekayaan berlangsung selama tiga tahun.
Etta Palumbo mengatakan Kantor Perwalian tidak menyarankan bagi orang-orang untuk membuat kotak surat wasiat yang dibuat sendiri.