REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -– Rusia mengumumkan bakal memutus kerja sama dengan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) terkait penggunaan pesawat ulang alik menuju stasiun ruang angkasa setelah tahun 2020.
Wakil perdana Menteri Dmitry Rogozin menyampaikan keputusan tersebut, Selasa (13/5) sebagai sanksi untuk Amerika yang telah ikut campur dalam masalah aneksasi Krimea.
Seperti dilansir MSN, Rabu (14/5), Rogozin mengatakan, kerja sama dengan Amerika Serikat terkait program antariksa bakal diakhiri. Ia juga mengatakan bakal mempertimbangkan untuk menghentikan pasokan mesin roket buatan Rusia yang selama ini digunakan AS untuk meluncurkan satelitnya.
"Kami (sebenarnya masih) siap untuk mengirimkan mesin-mesin ini namun dengan kondisi itu tidak akan digunakan untuk meluncurkan satelit militer," kata Rogozin.
Dengan program pesawat ulang-alik yang sekarang mandek, NASA memang bergantung pada Badan Antariksa Federal Rusia untuk mengirimkan astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Setiap beberapa bulan, astronot Paman Sam menumpang pesawat ruang angkasa Soyuz buatan Rusia dan meluncur ke orbit bersama.
Ketegangan antardua negara terus meningkat setelah Rusia mengerahkan pasukan militernya ke wilayah Crimea Ukraina pekan lalu. Buntut dari ketegangan itu, AS telah memberlakukan sejumlah sanksi seperti membekukan aset pejabat dan perusahaan yang terhubung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.