REPUBLIKA.CO.ID, MAPUTO -- Puluhan pekerja tambang terkubur ketika satu tambang gelap ambruk di Mozambik Utara, sehingga menewaskan lima orang sejauh ini. Demikian kata stasiun televisi lokal, STV, Rabu (14/5).
Kecelakana itu, yang tampaknya terburuk di bagian utara negeri tersebut, terjadi pada Senin malam (12/5) di satu tambang gelap di Kabupaten Memba, Provinsi Nampula, Mozambik Utara, Nampula.
''Di sana puluhan orang, kebanyakan pria muda, sedang bekerja,'' kata STV, stasiun televisi independen.
Ada laporan yang bertolak-belakang mengenai apakah mereka sedang menambang emas atau batu mulia.
Kantor berita resmi Mozambik, AIM, dengan mengutip satu sumber di dalam laporannya menyatakan sebanyak 30 orang telah terjebak dalam kecelakaan tersebut.
''Tanpa makanan atau air, peluang mereka untuk bertahan hidup dipastikan rendah,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Kamis pagi.
Menurut Pemerintah Kabupaten Memba, satu tim dari regu pemadam dan polisi telah dikirim ke tambang di Mazuia, sekitar 50 kilometer dari Kota Kecil Memba, untuk melaksanakan misi pertolongan dan menemukan korban.
Penambangan gelap, oleh rakyat Mozambik dan orang asing kebanyakan dari Tanzania dan Nigeria, telah sering terjadi di provinsi Mozambik Utara, termasuk di Cabo Delgado dan Niassa.
Kendati polisi kadang kala melakukan penindakan, praktek itu berlangsung terus. Lubang tambang yang buruk menjadi perangkap kematian. Telah banyak tambang ambruk pada masa lalu.
Batu mulia dan semi-mulia adalah salah satu produk eksport utama bagi Mozambik.