REPUBLIKA.CO.ID, SOMA -- Tambang batu bara yang berlokasi Soma, Turki, terbakar pada Rabu (14/5) waktu setempat. Kebakaran tambang batu bara tersebut menyebabkan ratusan jiwa menjadi korban tewas. Dan, tidak ada harapan lagi bagi para penambang yang masih terjebak di dalam.
“Sudah terlambat, tidak ada harapan lagi.” ujar Veysel Sengul, salah satu penambang yang sudah kehilangan beberapa temannya akibat kebakaran tersebut, seperti yang dilansir CNN pada Rabu (14/5) waktu setempat.
Para warga yang diluar tambang batu bara menunggu dengan resah evakuasi korban yang masih terjebak. Karena, harapan untuk menemukan korban yang selamat sangat sulit dilakukan karena terowongan tambang yang terbakar.
Tim penyelamat berhasil menyelamatkan 88 penambang lainnya. Namun, sekitar 245 jiwa dinyatakan tewas.
“Para korban yang tewas telah diotopsi dan hasilnya menunjukan bahwa mereka meninggal akibat keracunan karbon monoksida,” kata Meneteri Energi Turki, Taner Yildiz.
Ia mengatakan harapan untuk menyelamatkan korban yang masih terjebak semakin berkurang.
Upaya relawan untuk menyelamatkan korban yang masih terjebak di dalam terowongan dipersulit oleh api yang berkorbar. Kondisi terowongan juga masih panas, berasap dan penuh dengan karbon monoksida.