Jumat 16 May 2014 04:21 WIB

Pejabat Israel Ingin Gunakan 'Segala Cara' Lawan Iran

Bendera Israel
Foto: aujs.com.au
Bendera Israel

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon pada Kamis mengatakan bahwa negaranya dan Amerika Serikat harus siap menggunakan "segala cara" untuk mencegah Iran memperoleh kemampuan membuat persenjataan nuklir.

"Saya yakin bahwa hal itu harus menjadi prioritas utama kami untuk menangani ancaman dengan menggunakan segala cara, di semua bidang," kata Yaalon dalam konferensi pers bersama Menteri Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel.

Hagel mengunjungi Israel di saat Amerika Serikat dan sejumlah negara besar lainnya menjalani perundingan dengan Iran di Wina untuk mencapai kesepakatan jangka panjang terkait ambisi nuklir Teheran.

Israel sendiri menyatakan sangat keberatan atas perundingan tersebut. Negara tersebut juga berulangkali mengatakan siap untuk melakukan serangan militer sepihak jika dibutuhkan untuk menghancurkan fasilitas nuklir milik Iran.

"Saya juga yakin bahwa Amerika Serikat dan Israel mempunyai tujuan yang sama--yaitu tidak membiarkan Iran memiliki kemampuan nuklir militer," kata Yaalon.

"Kami mungkin mempunyai sejumlah perbedaan pandangan, bahkan perselisihan mengenai bagaimana mencapai tujuan tersebut. Namun kedua negara mempunyai saluran yang terbuka, yaitu menteri luar negeri (Hagel) dan saya sendiri," kata dia.

"Namun demikian yang paling utama adalah bahwa Israel harus siap melindungi diri sendiri dengan mengandalkan kekuatan sendiri," kata Yaalon.

Hagel sendiri mengatakan bahwa perundingan nuklir Iran tidak akan dilakukan terus-menerus--semua pihak setuju bahwa kesepakatan harus dicapai sebelum tenggat waktu jatuh pada 20 Juli.

"Meskipun kami berada di jalur diplomasi, kami tidak mengesampingkan kemungkinan penggunaan cara lain yang berkaitan dengan keamanan dan pertahanan. Termasuk di antaranya adalah menjaga hubungan dengan Israel," kata Hagel.

Sebelum mengunjungi Israel, Hagel juga sempat mendatangi sejumlah negara di Timur Tengah. Salah satu di antaranya adalah Arab Saudi yang juga mempunyai kekhawatiran mengenai perundingan nuklir yang melibatkan rival kawasannya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement