REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Australia Indonesia yang bermarkas di Universitas Monash, Melbourne berencana menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Riset. Konferensi riset yang pertama kali ini sedianya akan berlangsung Kamis dan Jumat (22-23/5) Mei mendatang di Jakarta. Dalam acara tersebut akan hadir para pakar dari universitas ternama dan pusat penelitian dari kedua negara.
Dalam keterangannya yang disampaikan Australia Indonesia Center (AIC), Jumat (16/5), pertemuan ini akan dianalisa tantangan bersama yang dihadapi kedua negara. Termasuk menyangkut peluang kerja sama di bidang penelitian yang bisa dilakukan bersama-sama di masa depan di lima bidang yaitu kesehatan, pendidikan, infrastruktur, pertanian, dan makanan.
"Pertemuan ini merupakan langkah penting guna memperkuat komitmen penelitian dan pendidikan antar kedua negara." kata Direktur AIC Paul Ramadge, baru-baru ini.
"Sudah banyak pertalian antar univbersitas di Australia dan Indonesia, dan sudah ada berbagai terobosan dari penelitian yang dilakukan oleh individu dan tim yang kecil. AIC bermaksud memperbesar dan memperluas keberhasilan ini melalui kerjasama." tambah Ramadge.
"Pertemuan ini akan membuat berbagai pusat penelitian di kedua negara duduk bersama mendengarkan apa yang diinginkan oleh pemerintah, menganalisa berbagai tantangan, dan menciptakan langkah bagi diadakannya penelitian yang membuahkan hasil."
Para peserta konprensi adalah para peneliti kelas dunia, pendidik, dan inovator dari berbagai universitas ternama di kedua negara. Para peneliti dari Australia yang akan hadir datang mewakili Universitas Monash dan Universitas Melbourne, Australian National University (Canberra), Universitas Sydney dan CSIRO, Lembaga peneltiian utama pemerintah Australia.
Sementara itu para peneliti dari Indonesia akan berasal dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogot, Universitas Hasanuddin, Universitas Airlangga, dan Institut Teknologi Surabaya.
Australia Indonesia Center yang berpusat di Universitas Monash, di Melbourne baru dibentuk di tahun 2013, dengan peresmiannya dihadiri oleh Wakil Presiden Indonesia Boediono dan Perdana Menteri Australia Tony Abbott.
Pusat ini didirikan oleh pemerintah Australia dalam memperkuat hubungan antara kedua negara dengan titik berat guna memberikan pemahaman lebih mendalam bagi warga Australia mengenai perkembangan Indonesia terbaru dan arti pentingnya bagi Australia.
AIC juga akan berusaha memperkuat jaringan antara Indonesia dan Australia di bidang pemerintahan, bisnis, sains, pendidikan dan komunitas, selain juga mencari solusi dalam masalah yang dihadapi bersama di bidang kesehatan, makanan, energi dan infrastruktur lewat penelitian bersama.