REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pekerja restoran cepat saji (fast food) di Amerika Serikat (AS) tidak mau ketinggalan menggelar aksi demonstrasi seperti yang dilakukan di Indonesia, Prancis, dan Brazil. Mereka menuntut perbaikan gaji dan kondisi kerja atau para pegawai ini mengancam akan melakukan aksi lebih besar lagi.
Pengorganisasi aksi ini mengatakan bahwa mereka telah merencanakan melakukan protes di 33 negara di seluruh dunia. "Aksi ini kami sebuat sebagai protes global walk out," kata pengorganisasi aksi ini seperti dikutip CNN, Jumat (16/5).
Pekerja fast food dan serikat buruh sudah melancarkan protes mereka atas praktik-praktik kepegawaian yang buruk sejak akhir 2012. Mereka menuntut gaji yang memadai yakni 15 dolar AS per jam khusus di AS.
Selama ini gaji mereka tidak lebih dari 10 dolar AS per jam atau rata-rata 7-9 dolar AS per jam. Sementara, kebutuhan hidup sehari-hari di AS terus meningkat.
Pemerintah federal menetapkan gaji minimal per jam 7,25 dolar AS, namun ini dirasakan tidak cukup. Sejumlah restoran cepat saji mencoba menaikkan standar gaji tersebut meski masih di bawah 10 dolar AS per jam.
Karyawan yang akan melakukan aksi demo ini meliputi McDonalds, Burger King, Domino Pizza, dan lain-lainnya. Sebelumnya, di beberapa negara, para karyawan fast food ini sudah melakukan aksi menuntut kenaikan gaji dan perbaikan susana kerja.