REPUBLIKA.CO.ID, SOMA -- Kepolisian Turki telah menembakkan gas air mata serta meriam air ke arah ribuan pengunjuk rasa di Soma. Para demonstran tersebut meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintahan.
Dilansir dari BBC, demonstrasi tersebut terjadi menyusul tragedi di pertambangan Turki. Pihak operator pun menggelar konferensi pers membantah ada kelalaian dalam bencana tersebut.
Ribuan demonstran berkumpul di Soma pada Jumat kemarin. "Warga di Soma, tunjukkan solidaritas kalian kepada para pekerja tambang," teriak para pengunjuk rasa.
Warga Turki meluapkan kemarahannya terhadap pemerintah selama tiga hari ini. Insiden ini pun merupakan insiden terparah di negara tersebut.
Ledakan di pertambangan itu menyebabkan adanya gas karbon dioksida yang masuk melalui terowongan tambang. Sebanyak 787 pekerja tambang pun terjebak di dalam tanah.
Hingga sekarang, 18 orang masih dinyatakan hilang dan 363 lainnya berhasil selamat. Sedangkan, 122 lainnya terluka.