REPUBLIKA.CO.ID, ALJIERS -- Duta Besar Aljazair untuk Libya Abdel Hamid Bu Zaher telah meninggalkan Tripoli, setelah pengepungan bersenjata, kata satu sumber keamanan Libya pada Jumat (16/5).
Sumber tersebut mengatakan beberapa pria bersenjata mengepung Kedutaan Besar Aljazair pada Kamis malam (15/5), dan mengancam akan menculik duta besar Aljazair. Namun upaya tersebut gagal setelah pasukan keamanan Libya turun tangan.
Ia menambahkan pasukan keamanan mengawal duta besar itu dan beberapa diplomat sampai mereka meninggalkan bandar udara di Tripoli dan pulang ke Aljazair.
Satu sumber keamanan Aljazair memberitahu Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi-- satu kelompok Libya bersenjata yang memiliki hubungan dengan Alqaidah di Maghrib Islam (AQIM) telah berencana menculik duta besar Aljazair untuk ditukar dengan gerilyawan Libya yang ditahan di penjara Aljazair.
Pada Jumat pagi, Kementerian Luar Negeri Aljazair menyatakan kedutaan besarnya di Tripoli telah ditutup untuk sementara sehubungan dengan ancaman terhadap staf diplomatiknya.
Dua diplomat Arab di Libya telah diculik oleh kelompok fanatik, yang paling akhir adalah duta besar Yordania yang dibebaskan pada pertengahan Mei, setelah Pemerintah Yordania setuju membebaskan seorang gerilyawan yang terlibat dalam kasus teror.