Sabtu 17 May 2014 16:52 WIB

UE: Ratusan Pengungsi Suriah Terancam Mati di Laut

Rep: C63/ Red: Didi Purwadi
Gadis cilik Suriah berdiri di pemukiman pengungsi Suriah di Anjar, timur Lebanon, dekat perbatan Suriah pada 13 Mei.
Foto: Reuters/Caren Firouz
Gadis cilik Suriah berdiri di pemukiman pengungsi Suriah di Anjar, timur Lebanon, dekat perbatan Suriah pada 13 Mei.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Komisaris Uni Eropa, Cecilia Malmstrom, mengatakan ratusan lebih pengungsi krisis Suriah berisiko mengalami kematian di laut dalam perjalanan berbahaya mencari perlindungan dari konflik di negaranya.

Laporan dari badan perbatasan Uni Eropa, Frontex, menyebutkan membludaknya jumlah imigran ke Eropa secara ilegal tahun ini serta menempatkan pengungsi Suriah dalam proporsi terbesar.

Laporan Frontex meyakini hampir setengah juta orang juga diyakini berkumpul di Libya dan bersiap-siap untuk menyeberangi Laut Mediterania, rute yang menewaskan hampir  lebih dari 700 jiwa tahun lalu.

Malmstrom pun mengatakan tidak ada pilihan lain bagi para pengungsi cara menuju Eropa selain menggunakan perahu-perahu kecil yang rawan tenggelam akibat terjangan ombak.

Malmstrom menyesalkan peran negara Eropa terdekat yang tidak begitu responsif terhadap para pengungsi tersebut. Menurutnya, masih ada cara yang lebih aman bagi para pengungsi untuk sampai ke Eropa.

"Mengapa orang menaiki perahu? Karena tidak ada cara legal untuk sampai ke Eropa. Cara cepat untuk membantu, terutama pengungsi Suriah, dengan mengambil ke pemukiman kembali," ujar dia seperti dilansir The Independent, Kamis (15/5).

Ia berharap akan ada lebih banyak kapal patroli di Laut Mediterania musim panas ini untuk mengantisipasi risiko keselamatan para pengungsi.

Malmstrom juga memuji upaya dari penjaga pantai Italia yang awal pekan ini berhasil menyelamatkan 200 pengungsi dan membawa 17 jenazah pengungsi yang tenggelam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement