Ahad 18 May 2014 06:56 WIB

Pemerintah Kolombia dan Pemberontak FARC Sepakat Perangi Obat Terlarang

Rep: c76/ Red: Nidia Zuraya
Pasukan Revolusioner Bersenjata Kolombia (FARC).
Foto: AP
Pasukan Revolusioner Bersenjata Kolombia (FARC).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Langkah maju diambil oleh Pemerintah Kolombia dan pemberontak  Revolutionary Armed Forces of Colombia (FARC). Kedua pihak yang bertikai ini setuju untuk sama-sama memerangi peredaran obat terlarang di Kolombia.

Pertemuan antara Pemerintah Kolombia dan FARC dilakukan di Ibu Kota Kuba, Havana. Di tempat tersebut pun perjanjian mengenai narkotika itu diumumkan.

Dalam pernyataan secara bersama, FARC dan pemerintah Kolombia pada hari Jumat (16/5) waktu setempat mengatakan kesepakatan itu bagian dari solusi yang komprehensif untuk menangani masalah obat-obatan terlarang yang telah memicu konflik antara pemberontak dan pemerintah.

Gencatan senjata juga telah dicapai antara kedua belah pihak sebagai bagian dari perundingan perdamaian yang sedang berlangsung. Lebih dari 200 ribu orang telah tewas dan lebih dari lima juta jiwa menjadi pengungsi selama konflik sipil Kolombia.

FARC merupakan kelompok sipil bersenjata terbesar di Kolombia. Selama ini Pemerintah Kolombia, bahwa FARC telah mendukung peredaran narkotika di Kolombia yang ditujukan untuk mendapatkan dana demi melancarkan pemberontakan kelompok separatis tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement