Ahad 18 May 2014 21:23 WIB

Indonesia Tingkatkan Keselamatan Pelayaran di Selat Malaka

Selat Malaka
Foto: .
Selat Malaka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Delegasi Indonesia di dalam Sidang ke-93 Komite Keselamatan Maritim Organisasi Maritim Internasional di London, Inggris, mendorong peningkatan keselamatan pelayaran di kawasan perairan Selat Malaka.

Siaran pers Kemenhub yang diterima di Jakarta, Ahad, menyebutkan, Delegasi RI yang dipimpin oleh Dirjen Perhubungan Laut Bobby Mamahit menghadiri sidang yang diselenggarakan di kantor pusat IMO London, 14-23 Mei 2014.

Salah satu agenda berupa peluncuran pamflet keselamatan pelayaran untuk wilayah perairan Selat Malaka dan Selat Singapura. Hal itu dinilai akan berdampak positif terhadap angkutan laut di Indonesia dan angkutan laut internasional yang akan melewati beberapa wilayah perairan Indonesia.

Apalagi di wilayah perairan Selat Malaka dan Selat Singapura, di mana Indonesia adalah negara pantai yang memiliki bagian wilayah perairan terluas sepanjang alur pelayaran tersebut. Delegasi Indonesia juga akan berpartisipasi mengikuti pembahasan khusus agenda-agenda penting lainnya dalam sidang pendahuluan dan sidang-sidang yang dilakukan secara paralel oleh kelompok kerja.

Salah satu acara yang diikuti adalah terkait agenda penting dalam kelompok kerja khusus untuk Keselamatan Kapal Penumpang yang dilatarbelakangi oleh kejadian kecelakaan tragis tenggelamnya kapal pesiar Costa Concordia pada 13 Januari 2012 lalu.

Sedangkan agenda khusus peluncuran pamflet keselamatan pelayaran pada forum pertemuan teknis maritim tingkat internasional di IMO merupakan target capaian akhir dari wujud perhatian dan komitmen bersama Indonesia dan Malaysia serta Singapura terhadap usaha peningkatan terus menerus keselamatan pelayaran.

Konsep pamflet keselamatan pelayaran pertama kali disampaikan pada pertemuan Forum Kerja Sama ("Cooperative Forum"/CF) ke-4 di Malaysia, Oktober 2011, dengan tujuan meningkatkan kesadaran diantara para pelaut tentang keselamatan navigasi dan perlindungan lingkungan maritim di Selat Malaka dan Singapura.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement