REPUBLIKA.CO.ID, AHMEDABAD-- Jutaan warga Muslim India khawatir kemenangan kelompok nasionalis Hindu yang dipimpin Narendra Modi akan memunculkan diskriminasi agama, intoleransi dan bahkan pertumpahan darah. Namun sebagian di antara warga Muslim itu juga siap untuk memberi Modi kesempatan.
Partai konservatif garis keras Bharatiya Janata (BJP) memenangi pemilu sekaligus berhasil menyingkirkan partai sekular kiri Congress dari kekuasaan. Beberapa pengamat mengatakan bahwa kemenangan besar Modi, tokoh yang pada masa lalu terkait dengan sejumlah kerusuhan anti-Muslim, akan membuat dia menjalankan kebijakan keras terhadap kelompok relijius minoritas, terutama pemeluk Islam yang berjumlah 150 juta.
Di sisi lain, sebagaian yang lain berharap Modi dapat memenuhi janjinya untuk menciptakan lapangan kerja dan mengembalikan pertumbuhan ekonomi yang mandeg. Reformasi ekonomi itu dinilai akan menguntungkan seluruh kelas, kasta dan agama, bukan hanya bagi mayoritas Hindu.
"Harapan saya kembali menyala. Saya meilhat hari-hari yang lebih baik di bawah kepemimpinan Modi," kata Abdul Salaam, seorang penjahit beragama Islam di Varanasi, kota suci Hindu yang ditinggali oleh banyak komunitas Muslim.
Salaam optimis kesuksesan Modi mensejahterakan masyarakat Gujarat--tempat dia menjadi kepala pemerintahan selama 13 tahun terakhir--akan terulang di level nasional. Seorang janda Muslim di Gujarat, Parveen Banu, masih ingat saat dia berlari di gang-gang penuh darah saat suami dan empat anaknya dibunuh dalam kerusuhan sosial yang menewaskan 1.000 orang di tempat tersebut.
Namun dia tidak menyalahkan Modi yang menjadi kepala pemerintahan saat itu. Banu mengatakan bahwa Modi tidak akan berani secara terbuka menyerang Muslim setelah menyeru persatuan nasional dalam kampanyenya menjelang pemilu.
"Modi memang membenci Muslim. Tapi apakah sebagai perdana menteri dia berani menunjukkan hal itu di depan publik? Lebih dari itu, dia berkampanye mengenai kesatuan nasional dan saya percaya Modi akan memenuhi janjinya," kata Banu.
Meskipun demikian, sebagian Muslim yang lain mengkhawatirkan keselamatannya di bawah pemerintahan Modi. Menurut jajak pendapat pasca-pemilu, hanya enam persen pemeluk Islam yang memilih BJP dan 43 persen memilih partai Congress.
"Muslim adalah satu-satunya komunitas yang menyumbang suara besar bagi Congress," kata Sanjay Kumar dari Centre for the Study of Developing Societies yang melakukan jajak pendapat.