REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi pada Ahad (18/5) melaporkan dua lagi kasus koronavirus Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) dan satu pasien meninggal.
Kementerian Kesehatan di Riyadh menyatakan setelah menambahkan dua kasus baru dan satu kematian, jumlah kasus koronavirus MERS telah naik jadi 531 sejak kasus pertama didaftarkan pada 2012. Jumlah itu meliputi 169 kematian.
Kedua kasus baru tersebut berasal dari Jeddah dan Riyadh. ''Sedangkan, kasus kematian itu dilaporkan di Taif,'' kata kementerian tersebut.
Kendati beberapa langkah keras telah dilakukan oleh menteri kesehatan yang baru diangkat untuk mengendalikan penularan virus itu, kasus baru dan kematian dilaporkan setiap hari. Demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Senin.
Menurut Arab News, para ilmuwan yang memimpin perang melawan virus mematikan tersebut mengatakan front kritis berikutnya ialah memahami cara virus itu berprilaku pada orang yang mengalami penularan lebih ringan, dan mengetahui siapa yang mungkin menyebarkan penyakit tersebut tapi tak menyadari bahwa ia terserang.