Senin 19 May 2014 15:53 WIB

Pemimpin India Desak Barat Akui Hak Nuklir Iran

Chaudhary Mateen Ahmed (right)
Foto: [ist]
Chaudhary Mateen Ahmed (right)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pemimpin India, Ahad, mendesak Barat mengakui hak Iran menggunakan sepenuhnya tenaga nuklir untuk kepentingan damai.

Dalam wawancara khusus dengan IRNA, Mateen Ahmed Chaudhary, pemimpin Majelis Delhi, mengatakan, "Dalam menjadi pemain penting bagi pengembangan perdamaian dan kemakmuran kawasan pada khususnya dan dunia pada umumnya, negara Teluk Persia itu teguh dengan kewajiban dunianya."

Dia mengatakan bahwa Barat harus percaya Iran dan harus mengabaikan mitos yang disebarkan mengenai kegiatan nuklir untuk kepentingan damainya.

"Satu negara yang bertanggung jawab, seperti Iran, tidak pernah bisa melanggar Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT). Selain itu, fatwa yang dikeluarkan oleh Pemimpin Tertingginya, Ayatollah Seyyed Ali Khamene, harus sangat dihormati," tambah Mateen.

Mendukung pembicaraan nuklir Iran-P5+1 saat ini, politisi India itu memuji diplomasi Iran dan menyatakan harapan bahwa negara itu akan membuahkan hasil yang bermanfaat melalui cara-cara politik dan diplomatik serta dialog.

Pemimpin India itu mencatat bahwa Iran, melalui negosiasi, dapat menghapus keraguan disebarkan dan mitos. Tetapi, tidak bisa kompromi atas hak-hak yang sah dalam memenuhi kewajiban internasionalnya.

"Seperti semua negara lain, Iran juga memiliki hak untuk mendapatkan manfaat dari teknologi nuklir," katanya lebih lanjut.

Mateen menegaskan bahwa Iran, menjadi juara dalam diplomasi, akan meraih kesepakatan akhir sebelum berakhirnya perjanjian Jenewa, yang berlaku sampai akhir Juli tahun ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement