REPUBLIKA.CO.ID, RUSIA -- Di tengah memanasnya konflik dengan Barat atas Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin bergerak untuk memperkuat hubungan dengan China.
Putin mengatakan dalam wawancara dengan media China yang diberitakan Kremlin hari Senin (19/5), sehari sebelum kunjungannya ke Shanghai, bahwa Rusia memandang hubungannya dengan China sebagai prioritas utama.
Ia mengatakan bahwa persetujuan mengenai ekspor gas alam Rusia ke China sudah hampir ditandatangani, dan menambahkan bahwa persetujuan itu akan memungkinkan Rusia menganekaragamkan rute eskpornya dan memungkinkan China memenuhi permintaan yang meningkat akan energi.
Rusia, yang mengekspor sebagian besar ekspor gasnya ke Uni Eropa, telah macet selama bertahun-tahun dalam pembicaraan yang sulit mengenai kontrak gas yang baru dengan China. Moskow telah memperlancar perundingan mengenai persetujuan setelah krisis Ukraina.