Selasa 20 May 2014 00:41 WIB

Hasil Pemilu Kecewakan Minoritas Muslim India

Rep: Sonia Fitri/ Red: Muhammad Hafil
Pendukung Partai BJP (Bharatiya Janata Party) menyambut kedatangan tokoh nasionalis hindu, Narendra Modi, di New Delhi, India, Sabtu (17/5).
Foto: Reuters/Ahmad Masood
Pendukung Partai BJP (Bharatiya Janata Party) menyambut kedatangan tokoh nasionalis hindu, Narendra Modi, di New Delhi, India, Sabtu (17/5).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Hasil resmi pemilihan umum India membawa kekecewaan besar bagi minoritas Muslim yang besar di negara tersebut. "Muslim telah gagal membuat dampak apapun dalam pemilu," kata analis politik yang berbasis di India tengah, Girija Shankar kepada OnIslam.net.

Di banyak tempat, kata Girija, suara Muslim terbagi-bagi di antara banyak pihak termasuk Congress, Aam Aadmi Party (AAP), Partai Samajwadi dan Partai Bahujan Samaj. 

Berdasarkan hasil Hasil Jumat lalu untuk pemilihan umum lima minggu yang panjang di India, kemenangan telak tertuju bagi oposisi Bharatiya Janata Party (BJP) yang dipimpin oleh Narendra Modi.

Kemenangan BJP mencuri suara perwakilan umat Islam di parlemen yang selama ini berada di level terendah dengan jumlah 22 orang Muslim yang terpilih. Untuk pertama kalinya, tidak satu Muslim pun terpilih dari negara bagian India utara Uttar Pradesh. Di negara bagian tersebut, populasi Muslim sebesar 18,5 persen. 

BJP menerjunkan hanya satu kandidat Muslim yakni Syed Hussain Shahnawaz dari Bhagalpur konstituen dari negara bagian Bihar. Tapi dia dikalahkan oleh saingan terdekatnya Shailesh Kumar Mandal dari Janata Dal (United) oleh lebih dari 9.000 orang.

Negara bagian Bengal Barat terpilih sebagai yang tertinggi dari delapan anggota parlemen Muslim diikuti oleh empat dari Bihar, tiga dari Jammu dan Kashmir, dua masing-masing dari Assam, Kerala dan Tamil Nadu dan satu dari Andhra Pradesh.

Hal tersebut menunjukkan bahwa orang Muslim dapat mempengaruhi hasil jajak pendapat di lebih dari 120 daerah pemilihan parlemen (dari total 543) nasional. Tapi kali ini umat Islam gagal untuk membuat banyak perbedaan dalam jajak pendapat tersebut.

Jurnalis Muslim dari Uttar Pradesh Shams Zaman juga berpesan kepada umat Muslim agar tidak membiarkan perolehan suara dibagi di antara partai-partai yang berbeda. “Namun kali ini mereka gagal untuk menjaga suara mereka utuh dan memilih berbagai pihak," katanya kepada OnIslam.net. "Hal ini terlihat dari fakta bahwa negara-negara seperti Uttar Pradesh dan Maharashtra gagal memilih seorang Muslim MP tunggal," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement