Selasa 20 May 2014 10:44 WIB

Spanyol Tenggara Alami Kemarau Terparah Dalam 150 Tahun

Musim kemarau (ilustrasi).
Foto: Antara/Arief Priyono
Musim kemarau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Beberapa bagian Spanyol Timur saat ini mengalami cuaca kering paling lama dalam lebih dari 150 tahun dan ramalan bagi masa depan ialah cuaca kering akan terus berlangsung sampai beberapa waktu.

Selama delapan bulan belakangan, banyak daerah Valencia, Alicante, Murcia serta Almeria dan Malaga di bagian tenggara negeri tersebut telah mengalami 50 persen tingkat curah hujan normal. Sedangkan curah hujan telah anjlok sebanyak 25 persen dari tingkat rata-rata di beberapa daerah.

Badan Meteorologi Spanyol (AEMET) mengeluarkan komentar di harian 20 Minutos (20 Menit) lebih dari satu-setengah abad lalu wilayah itu telah menyaksikan kemarau panjang dan parah. Juru Bicara AEMET Ana Casals memperingatkan meskipun rakyat dapat berbicara tentang kemarau bersejarah dalam hal kurangnya curah hujan, masih terlalu dini untuk menganggapnya rekor dalam hal lamanya waktu,

Awal 2014 disambut dengan serangkaian topan yang menghancurkan dan mengakibatkan banjir luas serta kerusakan di sepanjang pantai utara dan baratlaut Spanyol. Namun, pembagian geografis negeri itu, yang memiliki gugusan gunung di sepanjang wilayah tengah dan utaranya, berarti sedikit atau tak ada hujan yang sampai ke bagian timur dan tenggara Spanyol.

Kemarau adalah petunjuk awal mengenai berbagai masalah yang sudah diperingatkan oleh Pusat bagi Penyelidikan Ilmiah Spanyol pada 2013. Studi tersebut meneli pola curah hujan di Spanyol antara 1945 dan 2005, dan mendapati perubahan iklim; kemarau jadi makin umum di bagian tengah dan tenggara Spanyol selama 15 tahun terakhir ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement