Selasa 20 May 2014 16:49 WIB

Bank Dunia Danai Proyek Penanggulangan Banjir Bosnia

Bank Dunia
Bank Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Dunia memberikan dana pinjaman kredit sebesar 24 juta dolar AS untuk Proyek Perlindungan Banjir Sungai Drina untuk menanggulangi dan memperbaiki pengelolaan banjir di sekitar kota Bijelina dan Gorazde, Bosnia Herzegovina.

"Meningkatkan proteksi dari banjir adalah prioritas," kata Manajer Negara Bank Dunia untuk Bosnia Herzegovina Anabela Abreu dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, proyek di sungai Drina itu akan mengurangi kerentanan terhadap peristiwa banjir yang berdampak kepada sektor pertanian dan komersial di sejumlah daerah di mana proyek itu dilaksanakan.

Selain itu, lanjutnya, proyek itu juga akan meningkatkan ketahanan masyarakat dan petani berskala kecil dalam menghadapi bencana banjir serta memitigasi dampak yang ditimbulkan terhadap aktivitas perekonomian di sana.

"Proyek ini akan membantu melindungi 8.500 hektare lahan pertanian melawan risiko banjir," ujarnya.

Portofolio Bank Dunia meliputi 13 proyek aktif dengan total nilai sekitar 478,6 juta dolar AS yang meliputi proyek terkait pertanian, lingkungan, efisiensi energi, kesehatan, jaring pengaman sosial, infrastruktur lokal, dan pengembangan sektor swasta.

Sebagaimana diberitakan, hampir seperempat penduduk Bosnia-Herzegovina terpengaruh dan menghadapi kekurangan air bersih.

"Sebanyak 950.000 dari seluruh 3,8 juta warga di BiH dipaksa pindah ke tempat yang lebih aman akibat banjir terparah dalam 120 tahun," kata Ketua Dewan Menteri Bosnia-Herzegovina Vjekoslav Bevanda, dikutip dari kantor berita Xinhua di Jakarta, Selasa (20/5).

Namun, pemerintah memutuskan untuk tidak mengumumkan keadaan darurat untuk saat ini di seluruh wilayah Bosnia-Herzegovina.

Sementara Menteri Luar Negeri Bosnia Herzegovina Zlatko Lagumdzija memperingatkan warga di daerah yang kebanjiran terpaksa menghadapi kekurangan air minum yang bersih.

"Lebih dari 100.000 rumah dan gedung rusak akibat banjir dan tanah longsor," kata Zlatko Lagumzija.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement