REPUBLIKA.CO.ID, JOS -- Serangan bom sebanyak dua kali terjadi di sebuah kawasan bisnis Kota Jos, Nigeria, pada Selasa (20/5) waktu setempat. Badan Manajemen Darurat Nasional Nigeria mengonfirmasi hingga kini sebanyak 118 jasad telah ditemukan dari ledakan tersebut.
Mengutip laporan Reuters, layanan darurat di kota Jos mengatakan terdapat indikasi jika kelompok militan Boko Haram menjadi pihak yang bertanggungjawab.
''Jumlah korban tewas masih dapat bertambah karena kami belum memeriksa seluruh reruntuhan,'' kata Mohammed Abdulsalam, koordinator Badan Manajemen Darurat Nasional Nigeria, pada Selasa (20/5).
Seorang saksi mata mengatakan sekitar 10 mayat terlihat terbakar di luar lokasi ledakan bom. Ledakan pertama berlangsung pada pukul 3 sore waktu setempat dan yang kedua menyusul setengah jam setelahnya, pukul 3.30 sore.
Beberapa bom telah meledak di sekitar Kota Jos dalam sebulan terakhir. Jika serangan di Kota Jos memang dilakukan oleh Boko Haram, kemungkinan hal tersebut ditujukan untuk memicu pertikaian warga sipil di Kota Jos.
Sebelumnya, negara bagian Plateau, dimana Kota Jos berada telah mengalami kerusuhan yang melibatkan petani berom yang beragama nasrani dan peternak muslim fulani. Ribuan orang telah tewas dalam kerusuhan yang berlangsung selama satu dekade terakhir.