REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sekitar 20 mahasiswa etnomusikologi Pusat Konservatorium Musik (Central Conservatory of Music/CCOM) Beijing, memainkan gamelan Indonesia pada Festival Musik Beijing, Selasa (21/5) malam.
Pada penampilannya, ke-20 mahasiswa Cina itu memainkan empat lagu dengan dua diantaranya berasal dari langgam tradisional Indonesia, satu ciptaan lagu dosen ISI Surakarta dan satu ciptaan Direktur Departemen Musikologi CCOM Prof An Ping.
Selain memainkan empat lagu, para mahasiswa itu juga menampilkan kepiawaiannya menabuh gambelan setelah dibimbing selama dua pekan oleh dosen gamelan dari ISI Surakarta, Risnandar. Sebelumnya mereka juga telah mempelajari gamelan selama 2,5 bulan.
Direktur Departemen Musikologi CCOM Prof An Ping menyampaikan terima kasih atas dukungan Indonesia dalam pengenalan dan pengembangan seni gamelan di Tiongkok.
"Gamelan memiliki nilai sejarah dan seni yang kaya, karena meleburnya budaya asli Indonesia dengan beragam budaya asing, yang dapat dilihat dari ragam instrumen gamelan," ungkapnya.
Ia berharap CCOM dapat turut melestarikan, bahkan meningkatkan kepopuleran budaya gamelan di Tiongkok.
Dalam penampilannya pada pertunjukan dan demonstrasi permainan gamelan bertemakan "Music Tree Gamelan in Beijin" itu, para mahasiswa juga mengenakan kebaya dan batik.
Penampilan gamelan dalam kegiatan Festival Musik Beijing CCOM yang digelar sejak 2004 itu merupakan yang kali pertama.