REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- RSI merupakan hadiah rakyat Indonesia untuk warga Palestina atas nama kemanusiaan.
Derita bangsa Palestina, kata Din, sangat memilukan hati setiap Muslim karena telah menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa, termasuk kaum wanita dan anak-anak. Ia bersyukur, masyarakat Indonesia telah memberikan bantuan dan dukungan kepada bangsa Palestina melalui berbagai jalur.
"Secara pribadi, saya menyampaikan dukungan dan memberikan apresiasi kepada MER-C yang telah memprakarsai pembangunan RSI di Gaza, dan kini telah berdiri.''
RSI di Gaza memiliki sejarah panjang dan berliku sejak kemunculan gagasan pembangunannya pada 2009 ketika Israel melancarkan agresi ke wilayah Palestina tersebut.
Salah satu pendiri MER-C, Joserizal Jurnalis, mengatakan, pembangunan RSI di Gaza beserta pengadaan alat kesehatannya harus diselesaikan dengan rapi. Sebab, RSI akan menjadi hadiah megah dari rakyat Indonesia untuk warga Palestina atas nama kemanusiaan.
"Ini rumah sakit masyarakat Indonesia. Ketika rumah sakit siap beroperasi, kita akan memberikan bulat-bulat untuk rakyat Palestina," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (30/4).
Sejak wacana untuk membangun rumah sakit ini bergulir pada 2009, kata Joserizal, banyak pihak yang meragukan keberhasilannya.
Namun, Jose dan rekan-rekannya di MER-C pantang menyerah. "Kalau dibom oleh Israel, ya nanti kita bangun lagi. Karena, yang jauh lebih penting adalah spirit rakyat Indonesia," tegasnya.
MER-C, kata Joserizal, memasang target untuk menyerahkan dana pembelian alat-alat kesehatan pada Oktober atau Desember mendatang.
Ia berharap, RSI di Gaza akan menjadi rumah sakit modern yang menjadi pusat perawatan traumatologi dan rehabilitasi terlengkap di Palestina.