REPUBLIKA.CO.ID, JOS -- Petugas penyelamat melanjutkan pencarian korban bom di kawasan bisnis Kota Jos, Nigeria, Rabu (21/5). Penggalian puing-puing bangunan yang hancur mulai dilanjutkan untuk mencari orang-orang yang masih belum ditemukan.
Hingga saat ini, jumlah korban tewas adalah sebanyak 118 orang. Badan Manajemen Darurat Nasional Nigeria mengatakan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak yang berjualan di dekat lokasi ledakan.
Badan Manajemen Nasional Nigeria berharap pencarian lanjutan akan memberi hasil signifikan. Mohammed Abdulsalam, Koordinator Badan Manajemen Nasional, mengatakan pihaknya ingin dapat segera menemukan korban-korban ledakan bom yang masih hilang.
Beberapa pemuda muslim yang membantu pencarian korban juga meneriakan 'Allahu akbar'. Sebagian pihak menuduh ledakan bom di Kota Jos adalah perbuatan kelompok yang dituding sebagai militan Islam garis keras.
Kota Jos adalah wilayah yang rentan mengalami ketegangan agama. Hal ini karena lokasi Kota Jos yang berada di tengah-tengah Nigeria, dimana terdapat titik temu antara penduduk di wilayah utara dan selatan.
Wilayah utara Nigeria didominasi oleh warga muslim dan selatan didominasi oleh warga nasrani. Ribuan orang telah tewas dalam kerusuhan antara agama di Kota Jos dalam satu dekade terakhir.
Kelompok militan Boko Haram diduga menjadi dalang dalam serangan bom di Kota Jos pada Selasa (20/5) pagi. Beberapa pihak seperti Badan Manajemen Nasional Nigeria mengatakan jika Boko Haram dapat melakukan hal itu untuk semakin memicu pertikaian warga sipil di dalamnya.