Kamis 22 May 2014 07:47 WIB

Rusia Minta PBB Selidiki 'Neraka Odessa'

Milisi Ukraina pro-Rusia (ilustrasi)
Foto: afp
Milisi Ukraina pro-Rusia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Rusia telah meminta Perserikatan Bangsa Bangsa untuk menyelidiki kebakaran di kota pelabuhan Ukraina, Odessa, awal bulan ini yang menewaskan puluhan militan pro-Moskow, kata para diplomat Rabu.

Berbicara kepada wartawan setelah pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai masalah hak asasi manusia di Ukraina, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin, mengatakan sepucuk surat telah dikirim kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon, "meminta dia untuk melakukan penyelidikan imparsial."

Satu penyelidikan diperlukan karena ada bukti "penggunaan bahan kimia" dalam pembakaran tersebut, katanya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Churkin mengutip Kerja sama di masa lalu antara PBB dan Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) sebagai alasan bagi keterlibatan Ban.

"Kami memiliki kerja sama yang baik dengan OPCW ... jadi adalah logis bahwa Sekretaris Jenderal harus ambil inisiatif dan memastikan adanya investigasi," kata Churkin.

Lebih dari 40 orang tewas setelah kekacauan 2 Mei di gedung serikat buruh di Odessa.

Sebagian besar yang tewas adalah militan pro-Rusia yang sedang berlindung di dalam gedung itu setelah bentrokan dengan para aktivis pro-Ukraina.

Sementara itu Churkin menegaskan kritik Rusia atas temuan-temuan pada situasi di Ukraina timur yang dibuat oleh Asisten Sekretaris- Jenderal Hak Asasi Manusia PBB Ivan Simonovic, yang menggambarkan mereka sebagai "jauh dari kebenaran."

Ditanya mengenai pemilu mendatang pada 25 Mei, Churkin mengatakan dia tidak percaya pemilihan akan berlangsung adil.

"Saya tidak bisa melihat bagaimana mereka dapat mengklaim itu adalah pemilihan yang baik ketika ada penembakan dan melakukan operasi militer," kata Churkin, mengacu pada tindakan oleh otoritas Kiev terhadap gerilyawan pro-Rusia di Ukraina timur.

"Kita akan lihat apa yang terjadi pada 25 Mei dan kemudian kami akan mengambil posisi," katanya.

Simonovic mengatakan bahwa iklim di Ukraina timur "tidak positif" untuk pemilu, dan menambahkan para pejabat pemilu telah mengalami "penculikan dan intimidasi."

Simonovic menambahkan bahwa 'neraka Odessa' adalah subjek dari lima pertanyaan terpisah oleh penguasa domestik dan internasional, termasuk penyelidikan oleh Dewan Eropa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement