Ahad 25 May 2014 12:05 WIB

Serunya Anak-anak Bermain dengan Alam di Australia

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Di Australia, taman bukan saja mempercantik kota, tetapi juga untuk menyelamatkan lingkungan. Taman menjadi rumah bagi binatang liar, seperti, koala, bandikot, wallaby, berbagai jenis burung, juga sejumlah tanaman. Anak-anak pun bisa bermain di taman sambil belajar, salah satunya lewat program Junior Rangers.

Pemerintah negara bagian Victoria memiliki program Junior Rangers yang mendorong anak-anak untuk mengeksplor taman-taman di Victoria. Ranger sendiri dalam bahasa Inggris berarti penjaga hutan.

Melalui program ini anak-anak dapat ikut terlibat dalam sejumlah aktivitas yang menyenangkan. Dengan ditemani beberapa orang penjaga hutan, mereka berjalan-jalan di taman sambil mengenal dan mengamati sejumlah binatang dan jenis tanam-tanaman.

Anak-anak melakukan 'bird watching' untuk mengenal keberagaman jenis burung (Foto: Erwin Renaldi, ABC International)
Salah satu peserta Junior Rangers yang ditemui oleh ABC International adalah Aelifya Adnan. Salah satu siswa sekolah dasar yang berasal dari Indonesia ini mengikuti program ini beberapa waktu yang lalu di Royal Park, sekitar 15 menit dari pusat Kota Melbourne.
Menurutnya ia sangat senang bisa mengikuti program Junior Rangers karena jadi bisa mengenal jenis-jenis binatang."Saya sangat senang, karena bisa melihat binatang-binatang yang lucu. Hari ini saya melihat burung-burung meski mereka sedikit malu," ujar Aelifya, warga Indonesia yang sudah berada lima tahun di Australia, baru-baru ini.
Aelifya dan sejumlah anak-anak lainnya telah berkumpul di Junior Rangers sejak pagi hari, meskipun pada hari itu hujan deras sedang mengguyur kota Melbourne.
Aelifya Adnan, salah satu murid sekolah yang mengikuti program Junior Rangers (Foto: Erwin Renaldi, ABC International)
Mereka mengawali aktivitas Junior Rangers dengan bird watching atau mengamati berbagai jenis burung.
Para penjaga hutan sebagai pendamping membagikan buku aktivitas berisi foto-foto binatang yang bisa ditemukan di taman tersebut. Jika mereka bisa menemukannya, mereka harus mencocokannya dengan yang ada di buku, dan memberikan tanda silang.
"Melalui aktivitas ini kami ingin agar lebih mengenal berbagai jenis binatang dan tanaman yang biasanya ada di taman-taman di Australia," ujar Jim Szonyi, seorang ranger yang pada hari itu menjadi pendamping anak-anak.
"Dengan mengenal jenis burung dan binatang juga pepohonan yang ada, diharapkan kedepannya mereka bisa akan lebih mencintai lingkungan," tambahnya. "Dengan mencintai lingkungan, maka mereka akan bisa ikut menjaga dan melestarikannya di masa depan."
Jim Szonyi, salah satu pendamping di program Junior Rangers (Foto: Erwin Renaldi, ABC International)
Usai aktivitas di taman, mereka pun kembali ke ruangan untuk memperlajari soal jaringan ekosistem alam.
Disini para penjaga hutan melakukan aktivitas yang bisa memperkenalkan hubungan antara manusia dengan alam, dan bagaimana upaya-upaya melestarikan alam.
Jenis kegiatan ini disambut baik oleh para orang tua siswa, salah satunya adalah Adnan Fajar, ayah dari Aelifya.
Kepada reporter ABC International, Erwin Renaldi, ia mengaku sangat senang melihat anaknya bisa bermain dengan bebas di alam.
"Menurut saya program ini sangat bagus, tidak hanya memberikan kesempatan bagi anak-anak bermain di alam, tetapi juga mempelajarinya," ujar Adnan yang berasal dari Makasar tersebut. "Saya sangat berharap kalau pemerintah Indonesia kedepannya bisa juga memiliki program seperti ini, karena di tangan generasi mudalah kita akan mewariskan kekayaan alam."
Lewat program Junior Rangers, anak-anak bisa lebih tahu apa-apa saja yang bisa ditemukan di alam bebas (Foto: Erwin Renaldi)
Untuk mengikuti program Junior Rangers ini, sekolah-sekolah biasanya langsung menghubungi taman-taman di sekitar Victoria.
Para orang tua pun bisa mendaftarkan anak-anaknya di akhir pekan atau saat musim liburan.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement