REPUBLIKA.CO.ID, KANO -- Dua serangan yang dilakukan militan Boko Haram menewaskan 30 orang di dekat Chibok, kota di Nigeria timurlaut dimana kelompok itu menculik lebih dari 200 pelajar putri bulan lalu, kata beberapa saksi, Rabu.
Serangan pertama Senin sore menewaskan 10 orang di desa Shawa, sekitar tujuh kilometer dari Chibok, kata beberapa warga kepada AFP.
Orang-orang bersenjata kemudian menyerbu desa berdekatan Alagarno pada Selasa malam dan mencuri makanan, menghancurkan rumah dan menembaki warga sipil yang melarikan diri.
"Itu serangan mendadak," kata warga Haruna Bitrus, yang keterangannya didukung oleh beberapa warga lain.
"Mereka mulai menembaki dan membakar rumah-rumah kami. Kami terpaksa melarikan diri ke hutan. Mereka membunuh 20 orang kami," tambahnya.
Banyak dari mereka yang menyelamatkan diri dari serangan Alagarno pergi ke Chibok, dimana gerilyawan Boko Haram menangkap 276 pelajar putri pada 14 April.
Pasukan dalam jumlah besar telah ditempatkan di daerah itu untuk menemukan 223 siswi yang masih ditahan gerilyawan Boko Haram, kata militer.
Pemerintah Nigeria memberlakukan keadaan darurat di negara-negara bagian Adamawa, Borno dan Yobe pada 14 Mei 2013, setelah gelombang serangan oleh kelompok militan tersebut.
Presiden Goodluck Jonathan mengirim ribuan prajurit yang didukung kekuatan udara ke Nigeria timurlaut untuk mengatasi kekerasan militan yang telah berlangsung empat setengah tahun.
Pemerintah pada November memperpanjang keadaan darurat di kawasan itu, yang memberi militer waktu tambahan selama enam bulan lagi untuk menumpas militan.
Keberhasilan ofensif militer yang dilakukan selama keadaan darurat masih tidak jelas.
Militer menyebut Boko Haram kocar-kacir dan dalam posisi bertahan, namun ratusan orang tewas dalam beberapa pekan terakhir akibat serangan militan, yang menimbulkan keraguan mengenai klaim keberhasilan pemerintah.
Kekerasan Boko Haram diperkirakan telah menewaskan lebih dari 3.600 orang sejak 2009, termasuk pembunuhan oleh pasukan keamanan.
Kelompok itu menyatakan berperang untuk mendirikan sebuah negara Islam di Nigeria utara yang penduduknya mayoritas muslim.
Kekerasan meningkat di Nigeria sejak serangan-serangan menewaskan puluhan orang selama perayaan Natal 2011 yang diklaim oleh kelompok muslim garis keras Boko Haram.
Boko Haram mengklaim puluhan serangan di Nigeria, termasuk pemboman bunuh diri pada Agustus di markas PBB di Abuja yang menewaskan sedikitnya 24 orang.
Serangkaian serangan bom di kota Jos, Nigeria tengah, pada Malam Natal 2010 juga diklaim oleh Boko Haram.
Boko Haram meluncurkan aksi kekerasan pada 2009 yang ditumpas secara brutal oleh militer yang menewaskan sekitar 800 orang dan menghancurkan masjid serta markas mereka di kota Maiduguri, Nigeria timurlaut.
Kelompok itu tidak aktif selama sekitar satu tahun dan kemudian muncul lagi pada 2010 dengan serangkaian pembunuhan.
Penduduk Nigeria yang berjumlah lebih dari 160 juta orang terpecah di wilayah utara yang sebagian besar Muslim dan wilayah selatan yang umumnya Kristen.