Kamis 22 May 2014 10:08 WIB

Ke Filipina, SBY Ingatkan Ekonomi Global

Rep: Esthi Maharani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Ani Yudhoyono usai menyaksikan film 99 Cahaya di Langit Eropa Part 1
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Ani Yudhoyono usai menyaksikan film 99 Cahaya di Langit Eropa Part 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada Kamis (22/5), bertolak ke Filipina untuk melakukan kunjungan kerja selama dua hari.

Kunjungan tersebut merupakan kunjungan balasan setelah sebelumnya Presiden Filipina, Benigno S Aquino ke Indonesia tiga tahun lalu. Sedangkan Indonesia bertandang ke Filipina sudah enam tahun lalu.

"Saya beserta delegasi melaksanakan tugas internasional berkunjung ke Filipina selama dua hari," kata Presiden SBY saat memberikan keterangan pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Kamis (22/5).

Ia menjelaskan, kunjungan kenegaraan ke Filipina memilikii arti penting sebab negara tersebut adalah sahabat dekat Indonesia dan memiliki hubungan diberbagai bidang, serta sama-sama anggota ASEAN dan organisasi internasional. Menurutnya, hubungan Indonesia dan Filipina terus berkembang.

"Di kawasan, kita memerangi kejahatan transnasional. Hubungan ekonomi pun terus berkembang," katanya.

Selain melakukan kunjungan kenegaraan, sejumlah agenda juga akan dilakukan Presiden SBY. Terutama menghadiri forum World Economic Forum on East Asia (WEAFA).

Ia mengatakan, pertemuan tersebut penting untuk mengingatkan kondisi ekonomi global masih belum aman dan masih berpotensi menghadapi tekanan.

"Forum ini akan saya gunakan untuk membangun kerjasama, dalam investasi dan perdagangan dan kerjasama ekonomi lainnya," katanya.

Sementara itu, staf khusus presiden bidang hubungan internasional, Teuku Faizasyah mengatakan Presiden akan menyampaikan pidato di acara WEFEA. Tema WEFEA kali ini adalah "leveraging growth for equitable progress."

Akan hadir pada acara tersebut sejumlah pejabat tinggi negara dan para CEOs, khususnya dari kawasan Asia-Pasifik. Pada kesempatan WEFEA tersebut, Presiden juga akan menerima "Global Statesman Award" dari WEF.

Pidato Presiden di acara WEFEA diharapkan dapat memberi gambaran utuh mengenai berbagai perkembangan di Indonesia, khususnya terkait dengan realisasi kebijakan "sustainable growth with equity". Juga diharapkan dapat mendorong kerjasama bisnis dan investasi dengan para CEO yang hadir di acara WEFEA tersebut."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement