Kamis 22 May 2014 11:37 WIB

101 Karyawan McDonald Ditangkap

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Mansyur Faqih
Pengunjuk rasa dari Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM) menggelar aksi di depan outlet makanan cepat saji McDonald's, Bandung, Jabar, Rabu (5/6)
Foto: antara
Pengunjuk rasa dari Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM) menggelar aksi di depan outlet makanan cepat saji McDonald's, Bandung, Jabar, Rabu (5/6)

REPUBLIKA.CO.ID, ILLINOIS -- Lebih dari 100 karyawan perusahaan makanan cepat saji McDonald ditangkap setelah aksi mogok memblokir pintu masuk kantor pusat perusahaan di Oak Brook, Illinois, Rabu (21/5). Menurut Fast Food Forward, polisi menangkap 101 orang demonstran karena menolak dibubarkan.

Aksi mogok dipicu serikat pekerja yang meminta kenaikan upah. Aksi tak hanya dilakukan di McDonald Illinois tapi juga karyawan perusahaan cepat saji lain hampir di seluruh dunia. Selain menuntut gaji yang lebih baik, mereka juga meminta kondisi kerja yang layak.

Pemimpin Fast Food Forward Kendall Fells mengatakan aksi tersebut memaksa para petinggi untuk melihat sendiri kondisi karyawannya. "Para pekerja mengeluh sakit dan telah lelah hidup dalam kemiskinan," kata Fells dikutip dari Aljazeera

Para karyawan berniat tidak berhenti hingga tuntutan mereka didengar. Para demonstran ini juga melakukan pawai ke campus McDonald sambil membawa spanduk-spanduk tuntutan. 

"Kami lelah, kami sudah berada dalam titik kritis, kami ingin selesaikan ini," kata seorang karyawan McDonald Adriana Alvarez (21 tahun). Ia mengeluhkan upah yang diterima tidak mencukupi kehidupannya sebagai seorang orang tua tunggal. 

Laporan menyebutkan dua pertiga dari pekerja bergaji rendah adalah perempuan. Sementara, McDonald berjanji akan lebih peduli. "Kami menghargai hak setiap orang untuk protes," kata juru bicara McDonald, Terri Hickey. Namun, tambahnya saat ini perusahaan sedang fokus menjamu para pemegang saham.

Penangkapan 101 karyawan dilakukan satu hari sebelum rapat umum tahunan para pemegang saham McDonald. National Restaurant Association (NRA), sebuah lembaga yang mengurus industri restoran mengatakan aksi protes ini didukung oleh serikat pekerja global. Mereka akan ikut mendorong pencapaian tujuan-tujuan aksi demo.

"Protes ini tidak lebih dari upaya kerja keras untuk mendorong agenda mereka sendiri agar industri ini memberikan kesempatan bagi jutaan orang Amerika," kata Scott DeFife, wakil presiden eksekutif NRA. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement